Tips Melatih Keterampilan Sosial Anak

Tips Melatih Keterampilan Sosial Anak

Akurasi.id – Apakah anda pernah bertemu dengan seseorang yang sulit beradaptasi dengan lingkungan baru atau merasa canggung saat berinteraksi dengan orang lain? Padahal sebagai mahluk sosial, manusia gak bisa lepas dari manusia lainnya. Maka dari itu, melatih keterampilan sosial adalah aspek penting yang harus dimiliki oleh setiap orang.

Keterampilan ini bisa dilatih sejak usia dini, lho. Semakin dini anak diajarkan keterampilan sosial, maka akan semakin mudah ia menghadapi orang lain saat sudah dewasa nanti. Berikut ini lima tips yang dapat membantu orang tua untuk melatih keterampilan sosial anak. Dilansir dari idntimes.com, Jumat (08/10/2021).

  1. Memerhatikan ketertarikan mereka

Orang tua hendaknya mulai mengidentifikasi minat dan ketertarikan anak sedini mungkin. Apakah mereka memiliki minat di kegiatan olahraga, seni atau bidang lainnya. Identifikasi ini menjadi langkah awal untuk membangun keterampilan sosial anak.

Menempatkan anak pada lingkungan yang mempunyai ketertarikan serupa dapat memberinya rasa aman dan nyaman. Hal ini bisa menjadi bekal sebelum ia terjun ke lingkungan yang heterogen.

  1. Mengajarinya mengajukan pertanyaan

Pepatah lama ini rupanya relevan pada pola asuh dalam upaya meningkatkan keterampilan sosial anak. Orang tua perlu menanamkan pemikiran pada anaknya bahwa bertanya gak membuatnya terlihat bodoh. Mengajukan pertanyaan bisa menjadi salah satu cara bagi anak untuk memulai percakapan positif dengan orang lain.

Terlebih lagi bila pertanyaan yang diajukan bukan pertanyaan yang bisa dijawab hanya dengan “ya” atau “tidak”. Saat anak mulai mengajukan pertanyaan, anda sebagai orang tua harus proaktif untuk memberi jawaban yang mudah mereka cerna. Harus pandai mengolah kata juga.

  1. Ajak anak bermain peran 

Pernahkah ayah dan ibu mengajak si kecil bermain peran? Contohnya seperti dokter dan pasien, pedagang es krim dan pembeli, serta peran lain yang familiar dengan kehidupan anak. Bermain peran bisa melatih kemampuan bahasa anak.

Anak akan berbicara seperti karakter yang diperankannya. Hal ini akan membantu memperkaya kosakata mereka. Selain itu, model permainan ini juga meningkatkan rasa percaya diri dan penyelesaian masalah anak. Ini bisa menjadi modal yang penting dimiliki anak saat berinteraksi sosial di masa dewasanya kelak.

READ  Mengenal 8 Macam Bentuk Kerah di Baju
  1. Ajarkan empati 

Empati adalah sikap memahami perasaan yang dirasakan oleh orang lain dan melihatnya dari sudut pandang orang tersebut. Saat anak memiliki rasa empati, ia akan lebih gampang untuk membentuk ikatan dengan orang lain.

Anak di usia dini mungkin belum memahami betul konsep empati. Sebagai langkah awal, ajari mereka untuk memahami perasaannya sendiri dan bagaimana ia ingin diperlakukan. Di waktu yang bersamaan, hubungkan keinginannya dengan bagaimana sebaiknya memperlakukan orang lain.

  1. Identifikasi karakater anak  

Orangtua harus memahami dan menyadari bahwa setiap anak itu unik. Mereka mempunyai karakteristik khusus yang gak bisa disamakan satu sama lain. Sebagian anak mungkin mempunyai kepribadian lebih terbuka daripada yang lain. Begitu pula sebaliknya.

Cara berinteraksi seorang anak yang pemalu dan tertutup tentu berbeda dengan anak yang secara alami lebih ekspresif. Beberapa anak mudah bersosialisasi dalam lingkungan yang besar. Sementara yang lain lebih nyaman untuk berinteraksi dengan teman sebaya saat berada di kelompok yang lebih kecil.

READ  5 Tips Menghadapi Anak Labil ketika Puber
  1. Jadi contoh yang baik 

Apakah ayah dan ibu menekuni bidang yang menjadi ketertarikan? Sudahkah meluangkan waktu untuk mendengarkan? Sudahkah memiliki rasa empati pada orang lain?

Orangtua adalah sekolah pertama bagi anak-anak mereka. Apa yang menjadi kebiasaan akan ditiru. Maka dari itu, penting untuk memberikan contoh yang baik.

Keterampilan sosial adalah nilai yang dikembangkan dan terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Mengajarkan keterampilan sosial sejak dini adalah sebuah langkah yang bagus bagi anak. Harapannya, agar kelak saat dewasa mereka menjadi orang yang mudah beradaptasi dengan lingkungan. (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

 

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *