Ini Alasan Orangtua Perlu Membangun Kedekatan dengan Anak

Ini Alasan Orangtua Perlu Membangun Kedekatan dengan Anak

Akurasi.id – Sebagai orangtua, kamu gak boleh terlalu yakin kedekatan dengan anak akan otomatis terbangun. Gak butuh usaha apa-apa lagi darimu dan pasangan. Coba saja sekarang kamu renungkan. Pernah kah kamu membangun kedekatan dengan anak selama ini?

Banyak kan, anak yang justru gak pernah bisa dekat dengan orangtua sendiri? Atau jangan-jangan, kamu juga mengalaminya? Maka dari itu, keaktifan orangtua dalam mendekati anak sangat diperlukan. Berikut sebab-sebabnya dan penjelasan selengkapnya dalam membangun kedekatan dengan anak. Dilansir dari idntimes.com, Senin (27/09/2021).

  1. Kalau anak sudah besar dan punya banyak teman di luar, akan sukar untuk didekati

Waktu untuk anak sepenuhnya berada di rumah itu gak lama, lho. Apalagi zaman sekarang anak mulai bersekolah lebih awal. Sekitar usia tiga tahun, banyak anak sudah masuk PAUD. Belum lagi ikut les ini itu.

Sejak saat itu, waktu anak untuk berada di luar rumah bersama teman-teman dan guru-gurunya akan terus bertambah. Makin terasa saat dia remaja lalu beranjak dewasa. Tentu ini sudah menjadi tahapan yang semestinya dia lalui.

Hanya saja, juga bukan tanpa konsekuensi. Bila orangtua gak sedari awal membangun kedekatan dengan anak, bisa-bisa segalanya akan terlambat. Kedudukan orangtua di mata anak sudah makin tergeser oleh teman-teman bahkan guru-gurunya yang dirasa lebih perhatian padanya.

  1. Agar orangtua betul-betul tahu tumbuh kembang, karakter, dan masalah anak

Gak sedikit orangtua yang kurang memahami anak sendiri. Gak tahu karakter mereka yang sebenarnya, keinginan mereka, dan masalah yang sedang dihadapi. Bahkan meski tinggal serumah.

Ya, kedekatan fisik bukan jaminan orangtua dan anak juga dekat secara emosional. Misalnya, karena sikap orangtua yang terlalu menjaga jarak dengan anak dan jarang mengobrol. Akibatnya, seiring pertambahan usia anak, akan makin sering terjadi kesalahpahaman di antara mereka.

READ  Ragam Kekerasan Emosional Orangtua ke Anak Penyebab Trauma

Bahkan kadang berujung pertengkaran hebat. Anak merasa gak dimengerti. Di lain pihak, hanya lantaran jauh lebih tua, orangtua merasa mengetahui segalanya. Kesalahpahaman seperti ini sangat bisa dicegah bila mereka benar-benar dekat secara psikis.

  1. Agar orangtua selalu ingat tujuan utamanya membanting tulang

Pernahkah kamu melihat atau bahkan merasakan sendiri tipe orangtua yang sukses dalam pekerjaan, harta banyak, tetapi pelit sekali atau gak peduli dengan anak sendiri? Entah alasannya pekerjaan telah menyita waktunya atau gak ingin ‘memanjakan’ anak, ini jelas keliru.

Benar orangtua gak boleh memanjakan anak sehingga dalam memberikan apa pun padanya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kewajaran. Namun kalau kebutuhan anak sampai telantar padahal orangtua sebenarnya mampu, tentu gak benar bukan?

Begitu pula tingginya kesibukan orangtua gak boleh dijadikan pembenaran untuknya berjarak dari anak sendiri. Coba direnungkan lagi, buat apa bekerja sampai sekeras itu kalau bukan buat anak? Jika hanya untuk diri sendiri, memangnya seberapa banyak sih, kebutuhan kita?

READ  Momen Terberat Single Parent Membesarkan Anak
  1. Agar sampai dewasa, anak gak melupakan kenangan manis bersama orangtua

Anak-anak itu perekam yang baik. Apalagi segala hal terkait orang-orang terdekatnya. Ingatan ini akan terbawa sampai kelak dia dewasa. Jadi, penting banget untuk menciptakan kenangan kedekatan hubungan orangtua dengan anak sejak dini.

Sebab sebenarnya bukan jarak perantauan atau pernikahan anak yang menjauhkannya dari orangtua melainkan kosongnya ingatan tentang kedekatan mereka selama ini. Dan untuk menciptakan kenangan yang sangat membekas, tentu gak bisa dilakukan secara instan, kan?

  1. Agar di masa senja, orangtua gak kesepian

Melanjutkan penjelasan poin sebelumnya nih. Saat orangtua masih cukup muda, akibat buruk dari ketidakdekatannya dengan anak sendiri mungkin belum terasa. Orangtua punya begitu banyak pengalih perhatian, misalnya kesibukan kerja.

Orangtua juga masih sangat sehat sehingga bisa melakukan sendiri begitu banyak hal. Namun kelak begitu orangtua tak lagi bekerja dan fisik maupun psikis melemah, orangtua akan merasa sangat kesepian.

Anak yang merantau atau sudah membangun keluarga sendiri makin jarang pulang atau sekadar menghubungi. Bahkan kalaupun anak masih tinggal serumah, tidak terbiasanya mereka berkomunikasi akan membuat masing-masing seperti punya dunia sendiri.

READ  Didi Riyadi Menolak PPKM Darurat Diperpanjang, Tulis Surat Terbuka untuk Jokowi
  1. Agar ucapan-ucapan orangtua lebih didengarkan anak

Yuk, coba bayangkan dengan dirimu sendiri. Mana yang akan lebih kamu dengarkan antara nasihat dari orang yang benar-benar dekat denganmu, tahu nyaris segala hal tentangmu, atau nasihat dari seseorang yang terasa asing?

Tentu kamu akan lebih memercayai ucapan dari orang pertama, kan? Begitu pula dalam anak menuruti perkataan orangtua. Jika mereka sudah dekat sedari dahulu, anak akan menaruh kepercayaan besar pada setiap perkataannya. Kalau gak, anak akan bersikap gak peduli.

Benar-benar buruk jika hubungan orangtua dengan anak hanya tercantum dalam dokumen-dokumen resmi seperti kartu keluarga. Namun nyatanya, gak ada kedekatan emosional di antara mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Kelak kamu menjadi orangtua, kamu harus menikmati peranmu. Terlibatlah secara aktif dalam kehidupan anak, jangan malah bersikap dingin dan menjaga jarak. Nanti telanjur benar-benar jauh, gak ada lagi yang bisa menjembatani hubungan kalian. (*)

Editor: Yusva Alam

 

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *