Ciri Anak Mengalami Middle Child Syndrome
Akurasi.id – Memiliki anak lebih dari dua adalah anugerah yang dimiliki oleh orangtua. Namun, sebagai orangtua, apakah kamu mengetahui atau pernah mendengar tentang middle child syndrome atau sindrom anak tengah?
Dilansir Headline, middle child syndrome adalah kondisi psikologis yang dialami anak tengah, yang membuatnya merasa dikucilkan dan diabaikan keluarga. Jika tidak ditangani dengan baik, sindrom ini akan berdampak buruk bagi kehidupannya saat dewasa.
Berikut ini adalah ciri anak mengalami middle child syndrome yang dilansir dari IDNTimes.com, Senin (26/07/2021). Buat orangtua, perhatikan ya!
- Merasa dirinya tidak berharga
Anak dengan middle child merasa dirinya tidak terikat dengan orangtua. Dengan demikian, anak akan menyalahkan diri sendiri perihal mengapa ia tidak bisa terikat dengan orangtua. Bahkan, hal tersebut juga membuat dirinya merasa tidak berguna dalam keluarga.
- Sering mencari perhatian lebih
Dilansir Parenting Firstcry, perhatian orangtua adalah salah satu kebutuhan dasar bagi anak. Tetapi, anak yang mengalami sindrom ini, merasa kebutuhannya tidak terpenuhi.
Maka dari itu, ia lebih menuntut orangtua. Ia mencari perhatian hingga membuat ulah dan meluapkan kemarahannya terhadap hal-hal kecil, bahkan yang sepele sekalipun.
- Merasa frustasi
Anak tengan yang memiliki sindrom ini, akan merasa dibeda-bedakan dari saudaranya. Karena hal tersebut, ia dapat menjadi frustasi dan bersikap sangat agresif terhadap orang lain.
- Sulit percaya pada orang lain
Pada umumnya, seorang anak akan belajar percaya pada orang lain saat dirinya merasa dekat atau dicintai. Namun, syndrome tersebut akan menyebabkan anak sulit percaya pada orang lain, termasuk pada orangtuanya.
- Menjadikan saudara kandung sebagai saingan yang harus dikalahkan
Anak tengah yang mengalami middle child syndrome, biasanya merasa saudara kandungannya adalah saingan. Ini karena adanya rasa cemburu yang dialami si anak tengah saat melihat saudaranya mendapat perhatian dari orangtua.
Itu 5 ciri anak tengah yang terkena middle child syndrome. Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat orangtua lebih peka lagi terhadap anak-anaknya. (*)
Editor: Yusva Alam
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!